oleh

DPD IMM Sulbar Gelar Diskusi Ekonomic & Social Impact Kenaikan Harga BBM

Mamujuekspres.com–Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD-IMM) Sulbar mengelar diskusi dengan tema Ekonomic & Social Impact Kenaikan Harga BBM Di Sulbar yang dihadiri  kader IMM Sulbar dan Pengurus PW. Muhammadiyah Sulbar Firman Haris, S.Pdi, M.Pd serta PD.Muhammadiyah Mamuju Kaharuddin, S.Pd, M.Pd serta sejumlah undangan bertempat di Axury Global Coffee, kamis (1/8/22).

Ketua Bidang Hikmah, Politik & Kebijakan Publik DPD IMM Sulbar mengatakan sebagai kader IMM salah satu tugas dan tanggung jawabnya adalah mengkaji dan merespon Kebijakan Politik Lokal maupun Nasional serta memberi edukasi kepada publik terkait  isu kenaikan harga BBM, oleh karenanya IMM Sulbar akan mengawal distribusi BMM bersubsidi di Sulbar agar tidak jatuh ketangan oknum penimbun BMM atau mafia yang merugikan masyarakat, ujarnya.

Sementara itu ketua Majelis Hukum & HAM PW.Muhammadiyah Sulbar yang juga Direktur LBH-Muhammadiyah Sulbar H.Mukmin Andi, SE,SH,M.Si,MH sebagai nara sumber didampingi Key Note Sumarni.S,SE mengatakan salah satu variabel kenapa pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi agar tidak membebani postur APBN 2022 meskipun dampak kenaikan BBM tersebut akan dirasakan dan menyulitkan masyarakat dan pelaku usaha mikro.

Dikatakan, dampak kenaikan harga BBM akan berimbas meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan, apalagi Sulbar baru saja mengalami gempa bumi dan imbas kenaikan harga minyak goreng, tentu masyarakat semakin kesulitan dan tak berdaya mengatasi kebutuhan sehari-harinya, ujarnya

Ditempat yang sama Legislator Nasdem Sulbar Muh.Hatta Kainang, SH juga sebagai narasumber mengatakan, subsidi BMM Sulit untuk dihentikan, pasalnya subsidi tersebut justeru membantu pengusaha kecil untuk meningkatkan volume usahanya, nah kalau pemerintah menghentikan subsidinya maka pengusaha kecil tadi bakal gulung tikar, ungkapnya

Hal yang sama disampaikan Dr. Muchtar, SE, M.Si bahwa isu kenaikan harga BBM membuat panik masyarakat karena harga kebutuhan pokok sudah mulai merangkat naik, meskipun sampai saat ini kenaikan harga BBM masih dikalkulasi harganya pemerintah, jika pemerintah terpaksa menaikan harga BBM jenis pertalite maka dapat dipastikan terjadi implasi dan pada gilirannya daya beli masyarakat menurun, ucapnya (ist)