Mamujuekspres.com|MAKASSAR|-Tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Indonesia Timur (FP UIT) Makassar Gelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan mengusung tema ” ” “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Potensi Desa di Dusun Bontorea, Desa Tarowang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar Sabtu, 27 Mei 2023.
Ketua Panitia Dr. Harlina SP., M. Si menjelaskan a salah satu tujuan dari kegiatan ini untuk mengembangkan potensi desa untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman masyarakat tentang pengembangan potensi Desa Tarowang” jelasnya.
Kepala Desa Tarowang, Syamsu Alam Dg. Magassing dalam sambutannya menyampaikan Tim Dosen Fakultas Pertanian UIT mengadakan PKM di Desa Tarowang, “Saya mewakili Pemerintah Desa Tarowang dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu karena telah hadir di desa ini, menyampaikan beberapa materi untuk pengembangan potensi desa”.
Kepala Dusun Bontorea, Sulfaisal Amd. Kep menyampaikan harapannya agar Dusun Bontorea dapat menjadi dusun binaan Universitas dalam pengelolaan potensi dusunnya kedepan, “Saya berharap kedepannya masyarakat Bontorea bisa menjalin kerjasama lebih lanjut dengan Universitas Indonesia Timur, misalnya menjadi desa binaan, agar berimplikasi terhadap kesejahteraan warga kami disini”.
Kegiatan ini memaparkan beberapa materi : (1) Pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan limbah jagung sebagai pupuk organic, (2) Diversifikasi pangan olahan jagung dalam upaya pengembangan agroindustry, dan (3) Pemanfaatan daun mangrove (Rhizophora Apiculate) sebagai bahan pembuatan teh. Hadir pada kegiatan ini yakni Dr. Harlina SP. M. Si, Dr. Ir. Asikin Muchtar M. Si. Agus Salim Syam M. Sc, Ansar S. TP., MP, Nurul Mukhlishah SP., M. Si, Dr. Rosmiati SP. M. Si, dan Herawaty S. Hut., M. Hut.
Kegiatan ini merupakan Tridharma perguruan tinggi, yakni pengabdian pada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai intelektualitas dan membangun kesadaran masyarakat mengenai potensi desa, ebanyak 40 peserta hadir mengikuti kegiatan ini
(Beddu Lahi/ Asikin Muchtar/ red).
Komentar